Kantor Gerindra Jateng Tiba-tiba Didatangi Brimob Bersenjata Lengkap, Ada Masalah Apa?
Murianews
Sabtu, 5 Mei 2018 15:40:45
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro mengatakan, Jumat (4/5/2018) kemarin pasukan Brimob menyambangi Kantor DPC Gerindra Kota Semarang, dan Sabtu (5/5/2018) pagi tadi giliran Kantor DPD Partai Gerindra di Jalan Kanguru Raya, Kota Semarang yang diperlakukan sama.
Ia menyebut, polisi overakting dengan model yang dilakukan pihak kepolisian tersebut. Terutama menjelang Pilgub Jateng 2018, hal ini dinilainya justru membuat suasana terlihat mencekam. ”Ini seperti memburu teroris saja,” katanya dalam siaran pers yang diterima MuriaNewsCom.
Sriyanto yang juga Anggota Komisi A DPRD Jateng ini mempertanyakan SOP kepolisian terkait dengan pengamanan jelang Pilgub Jateng.
”Ketika itu berupa patroli rutin demi keamanan apakah personel dilengapi surat tugas dan apakah harus bersenjata laras panjang seperti itu?. Ini over acting. Dengan cara tersebut justru mengesankan suasana mencekam jelang pilgub padahal sejatinya kondusif alias adem ayem,” ujarnya.
Ia juga mempertanyakan apakah model serupa juga dilakukan di kantor partai lain. Jika iya, menurutnya hal tersebut tidak tepat.
Sriyanto juga mengaku heran dalam dua hari ini beredar kabar jika Minggu (6/5/2018) besok akan ada pengerahan massa di CFD Simpanglima Semarang dengan mengenakan kaus bertulis #2019GantiPresiden. Dampak dari kabar tersebut sejumlah DPC bahkan PSC Gerindra didatangi aparat menanyakan hal itu.
Bahkan beredar pesan melalui aplikasi WA yang menyebut jika Prabowo Subianto akan hadir dalam kegiatan itu. Sriyanto memastikan jika kabar tersebut adalak hoax, karena Gerindra tak mengadakan kegiatan tersebut.
“Apalagi Minggu 6 Mei posisi Pak Prabowo di Pasuruan, Jatim acara apel laskar dalam rangkaian Prabowo Menyapa Warga Jatim. Kita tidak menginstruksikan kegiayan CFD. Kita fokus pemenangan Sudirman-Ida dalam Pilgub 2018," terangnya.Sriyanto meminta aparat profesional dan netral di tahun politik ini dan tidak menjadi alat politik pihak-pihak tertentu. Ia juga memastikan pihaknya tidak alergi dengan kehadiran aparat di kantornya, jika dilakukan sesuai prosedur.”Kami sering menerima tamu polisi. Bahkan setiap kegiatan yang menghadirkan massa selalu memberi tahukan ke polisi. Namun dengan kedatangam polisi bersenjata laras panjang secara tiba-tibamengesankan ada masalah di partai kami."Seperti memburu teroris saja," pungkasnya.Sementara itu Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja kepada wartawan mengakui ada kegiatan tersebut. Namun menurut dia, kegiatan Brimob tersebut tidak hanya di satu kantor partai saja, tapi di semua kantor partai."Konfirmasi dari Brimob, bahwa anggota tersebut melaksanakan patroli karena saat ini sedang dalam situasi pilkada," kata Agus.Sasaran patroli itu menurut dia yakni kantor KPU, Bawaslu, dan kantor-kantor partai politik, serta tempat-tempat yang dianggap berkaitan dengan pilkada.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Semarang – Partai Gerindra tengah dibikin resah dengan kehadiran pasukan Brimob bersenjata lengkap yang mendatangi kantor partai ini selama dua hari terakhir.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro mengatakan, Jumat (4/5/2018) kemarin pasukan Brimob menyambangi Kantor DPC Gerindra Kota Semarang, dan Sabtu (5/5/2018) pagi tadi giliran Kantor DPD Partai Gerindra di Jalan Kanguru Raya, Kota Semarang yang diperlakukan sama.
Ia menyebut, polisi overakting dengan model yang dilakukan pihak kepolisian tersebut. Terutama menjelang Pilgub Jateng 2018, hal ini dinilainya justru membuat suasana terlihat mencekam. ”Ini seperti memburu teroris saja,” katanya dalam siaran pers yang diterima MuriaNewsCom.
Sriyanto yang juga Anggota Komisi A DPRD Jateng ini mempertanyakan SOP kepolisian terkait dengan pengamanan jelang Pilgub Jateng.
”Ketika itu berupa patroli rutin demi keamanan apakah personel dilengapi surat tugas dan apakah harus bersenjata laras panjang seperti itu?. Ini over acting. Dengan cara tersebut justru mengesankan suasana mencekam jelang pilgub padahal sejatinya kondusif alias adem ayem,” ujarnya.
Ia juga mempertanyakan apakah model serupa juga dilakukan di kantor partai lain. Jika iya, menurutnya hal tersebut tidak tepat.
Sriyanto juga mengaku heran dalam dua hari ini beredar kabar jika Minggu (6/5/2018) besok akan ada pengerahan massa di CFD Simpanglima Semarang dengan mengenakan kaus bertulis #2019GantiPresiden. Dampak dari kabar tersebut sejumlah DPC bahkan PSC Gerindra didatangi aparat menanyakan hal itu.
Bahkan beredar pesan melalui aplikasi WA yang menyebut jika Prabowo Subianto akan hadir dalam kegiatan itu. Sriyanto memastikan jika kabar tersebut adalak hoax, karena Gerindra tak mengadakan kegiatan tersebut.
“Apalagi Minggu 6 Mei posisi Pak Prabowo di Pasuruan, Jatim acara apel laskar dalam rangkaian Prabowo Menyapa Warga Jatim. Kita tidak menginstruksikan kegiayan CFD. Kita fokus pemenangan Sudirman-Ida dalam Pilgub 2018," terangnya.
Sriyanto meminta aparat profesional dan netral di tahun politik ini dan tidak menjadi alat politik pihak-pihak tertentu. Ia juga memastikan pihaknya tidak alergi dengan kehadiran aparat di kantornya, jika dilakukan sesuai prosedur.
”Kami sering menerima tamu polisi. Bahkan setiap kegiatan yang menghadirkan massa selalu memberi tahukan ke polisi. Namun dengan kedatangam polisi bersenjata laras panjang secara tiba-tibamengesankan ada masalah di partai kami."Seperti memburu teroris saja," pungkasnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja kepada wartawan mengakui ada kegiatan tersebut. Namun menurut dia, kegiatan Brimob tersebut tidak hanya di satu kantor partai saja, tapi di semua kantor partai.
"Konfirmasi dari Brimob, bahwa anggota tersebut melaksanakan patroli karena saat ini sedang dalam situasi pilkada," kata Agus.
Sasaran patroli itu menurut dia yakni kantor KPU, Bawaslu, dan kantor-kantor partai politik, serta tempat-tempat yang dianggap berkaitan dengan pilkada.
Editor : Ali Muntoha