Diwaduli Soal Sewa Kios Pasar Temanggung yang Kelewat Mahal, Ganjar Langsung Telepon Bupati
Murianews
Selasa, 17 April 2018 16:17:00
Gubernur Jateng nonaktif itu mendapat keluhan dari para pedagang, bahwa harga sewa kios di pasar sangat mahal. Akibatnya, banyak pedgaang tak mau masuk ke dalam pasar, dan memilih menggelar dagangan di depan pasar dan area parkir.
Dampaknya, kawasan pasar menjadi semerawut dan bagian dalam pasar menjadi melompong, karena banyak lapak yang tutup.
Selain itu, beberapa bagian pasar rusak. Atap bolong yang mengakibatkan bocor ketika hujan ada di beberapa titik. Persoalan sampah juga menganggu kenyamanan pengunjung.
Mendapat keluhan itu, Ganjar langsung menelepon Pejabat Sementara (Pj) Bupati Temanggung, Sudaryanto.
"Pak Dar (Sudaryanto), saya sedang di Ngadirejo, ada beberapa masalah di sini. Turunkan dinas ya, maksimal besok kalau bisa," kata Ganjar ketika menelepon dengan mode loudspeaker.
Sudaryanto yang juga Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil Provinsi Jateng
itu menyanggupi.
Meskipun sedang cuti untuk kampanye, Ganjar mengaku tak segan-segan untuk menghubungi pejabat terkait, jika melihat ketidakberesan. Ia tak segan-segan menghubungi pejabat terkait, dari kepala dinas provinsi, bupati setempat, bahkan menteri.
Hal serupa juga dilakukan Ganjar dengan menelpon Menteri Pertanian (Mantan) Amran Sulaiman terkait maslah pupuk dan beras impor. "Kalau bisa saya bantu saat ini juga, kenapa harus menunggu saya aktif lagi jadi gubernur," kata Ganjar.Terkait persoalan Pasar Ngadirejo, menurutnya adalah hal yang klasik. Karena itu menurutnya sangat penting adanya paguyuban pedagang di sebuah pasar. Dengan sering berkumpul, pedagang akan memiliki solusi bersama dalam memecahkan masalah."Seharusnya bukan hal susah menyelesaikan, karena masalahnya di komunikasi. Kalau cuma mengajak ngobrol dan mendengarkan kan tidak harus menunggu besok, sekarang pun bisa," ujarnya.Dikonfirmasi terpisah, Sudaryanto mengatakan pihaknya langsung menindaklanjuti keluhan pedagang hari ini juga. Usai ditelepon Ganjar, ia langsung mengutus Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Temanggung datang ke pasar.Rapat dengan pedagang dilangsungkan saat itu juga dan dihasilkan beberapa keputusan. Pertama, harga sewa kios yang semula Rp 63 ribu per bulan, turun menjadi Rp 53 ribu. "Kedua terkait atap yang bocor, segera kami perbaiki. Paling lambat minggu depan," terangnya.Menyoal pedagang yang enggan masuk pasar, Sudaryanto menuturkan para pedagang yang dimaksud meminta kelonggaran waktu hingga usai Lebaran."Setelah lebaran, mereka bersepakat mau masuk pasar lagi. Lalu kami akan menata bagian luar pasar," pungkasnya.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Temanggung – Calon Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo diwaduli berbagai persoalan saat mengunjungi Pasar Ngadirejo Temanggung, Selasa (17/4/2018). Masalah yang dilaporkan mulai dari sewa kios yang kelewat mahal, hingga bangunan pasar yang mulai rusak.
Gubernur Jateng nonaktif itu mendapat keluhan dari para pedagang, bahwa harga sewa kios di pasar sangat mahal. Akibatnya, banyak pedgaang tak mau masuk ke dalam pasar, dan memilih menggelar dagangan di depan pasar dan area parkir.
Dampaknya, kawasan pasar menjadi semerawut dan bagian dalam pasar menjadi melompong, karena banyak lapak yang tutup.
Selain itu, beberapa bagian pasar rusak. Atap bolong yang mengakibatkan bocor ketika hujan ada di beberapa titik. Persoalan sampah juga menganggu kenyamanan pengunjung.
Mendapat keluhan itu, Ganjar langsung menelepon Pejabat Sementara (Pj) Bupati Temanggung, Sudaryanto.
"Pak Dar (Sudaryanto), saya sedang di Ngadirejo, ada beberapa masalah di sini. Turunkan dinas ya, maksimal besok kalau bisa," kata Ganjar ketika menelepon dengan mode loudspeaker.
Sudaryanto yang juga Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil Provinsi Jateng itu menyanggupi.
Meskipun sedang cuti untuk kampanye, Ganjar mengaku tak segan-segan untuk menghubungi pejabat terkait, jika melihat ketidakberesan. Ia tak segan-segan menghubungi pejabat terkait, dari kepala dinas provinsi, bupati setempat, bahkan menteri.
Hal serupa juga dilakukan Ganjar dengan menelpon Menteri Pertanian (Mantan) Amran Sulaiman terkait maslah pupuk dan beras impor. "Kalau bisa saya bantu saat ini juga, kenapa harus menunggu saya aktif lagi jadi gubernur," kata Ganjar.
Terkait persoalan Pasar Ngadirejo, menurutnya adalah hal yang klasik. Karena itu menurutnya sangat penting adanya paguyuban pedagang di sebuah pasar. Dengan sering berkumpul, pedagang akan memiliki solusi bersama dalam memecahkan masalah.
"Seharusnya bukan hal susah menyelesaikan, karena masalahnya di komunikasi. Kalau cuma mengajak ngobrol dan mendengarkan kan tidak harus menunggu besok, sekarang pun bisa," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Sudaryanto mengatakan pihaknya langsung menindaklanjuti keluhan pedagang hari ini juga. Usai ditelepon Ganjar, ia langsung mengutus Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Temanggung datang ke pasar.
Rapat dengan pedagang dilangsungkan saat itu juga dan dihasilkan beberapa keputusan. Pertama, harga sewa kios yang semula Rp 63 ribu per bulan, turun menjadi Rp 53 ribu. "Kedua terkait atap yang bocor, segera kami perbaiki. Paling lambat minggu depan," terangnya.
Menyoal pedagang yang enggan masuk pasar, Sudaryanto menuturkan para pedagang yang dimaksud meminta kelonggaran waktu hingga usai Lebaran.
"Setelah lebaran, mereka bersepakat mau masuk pasar lagi. Lalu kami akan menata bagian luar pasar," pungkasnya.
Editor : Ali Muntoha