Soal Bupati Wanita di Kudus, Begini Reaksi Sri Hartini
Faisol Hadi
Senin, 25 September 2017 11:17:21
Kepada MuriaNewsCom, Kader Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa kemungkinan adanya tentangan terhadap munculnya calon pemimpin perempuan, sangat mungkin. Hanya saja menurutnya, pihaknya telah melakukan antisipasi sejak jauh-jauh hari.
Apalagi menurut dia, dalam survei yang dilakukan, warga Kudus sudah berpikiran terbuka mengenai sosok pemimpin.
"Sebelum menentukan siapa yang maju dalam Pilbup Kudus, kami (Partai Gerindra) sudah menyelenggarakan survei terlebih dahulu. Termasuk survei tentang calon pemimpin perempuan. Hasilnya, masyarakat Kudus tak mempermasalahkan hal tersebut," katanya.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah itu menyebut, dari hasil survei dan saran para tokoh, akhirnya Gerindra memutuskan untuk mengusung calon perempuan di Pilkada Kudus.Dikatakan, pemimpin tak melulu dari kaum adam. Wanita juga bisa memimpin, apalagi dengan dukungan banyak pihak, termasuk juga dari seluruh masyarakat Kudus. Hal itu akan dibuktikannya nanti saat dipercaya menjadi bupati Kudus."Yang diinginkan masyarakat itu bukan laki-laki atau perempuan. Namun lebih pada kinerjanya yang baik, serta seorang pemimpin yang lebih merakyat dan berbaur dengan masyarakat bawah," imbuhnya.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Kudus - Bakal Calon Bupati Kudus Sri Hartini, mengaku tak ambil pusing tentang masalah gender dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada). Bahkan ia tak mengambil pusing terhadap kabar penolakan terhadap pemimpin wanita.
Kepada MuriaNewsCom, Kader Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa kemungkinan adanya tentangan terhadap munculnya calon pemimpin perempuan, sangat mungkin. Hanya saja menurutnya, pihaknya telah melakukan antisipasi sejak jauh-jauh hari.
Apalagi menurut dia, dalam survei yang dilakukan, warga Kudus sudah berpikiran terbuka mengenai sosok pemimpin.
"Sebelum menentukan siapa yang maju dalam Pilbup Kudus, kami (Partai Gerindra) sudah menyelenggarakan survei terlebih dahulu. Termasuk survei tentang calon pemimpin perempuan. Hasilnya, masyarakat Kudus tak mempermasalahkan hal tersebut," katanya.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah itu menyebut, dari hasil survei dan saran para tokoh, akhirnya Gerindra memutuskan untuk mengusung calon perempuan di Pilkada Kudus.
Dikatakan, pemimpin tak melulu dari kaum adam. Wanita juga bisa memimpin, apalagi dengan dukungan banyak pihak, termasuk juga dari seluruh masyarakat Kudus. Hal itu akan dibuktikannya nanti saat dipercaya menjadi bupati Kudus.
"Yang diinginkan masyarakat itu bukan laki-laki atau perempuan. Namun lebih pada kinerjanya yang baik, serta seorang pemimpin yang lebih merakyat dan berbaur dengan masyarakat bawah," imbuhnya.
Editor : Ali Muntoha